Sepertinya masyarakat Indonesia akan selalu bermasalah dengan makanan-makanan berformalin. Sebabnya karena meski makanan berformalin telah sering disidak oleh polisi dan pembuatnya ditangkap, penjual lain ternyata banyak sekali yang belum paham dan memproduksi makanan berformalin. Aktivitas haram itu terus saja dilakukan karena potensi untung besar di balik itu. Tahu adalah jenis makanan yang sering jadi sasaran para pedagang culas itu.
Betul sekali, peredaran tahu berformalin ternyata masih luas dan ada di mana-mana. Bukan cuma di pasar tradisional saja tahu berformalin itu beredar bahkan di supermarket terkenal pun ternyata ada. Agar tidak sampai tertipu membeli tahu berformalin, berikut kami sampaikan cara untuk mengidentifikasinya.
Dibandingkan Tahu Pada Umumnya, Tahu Berformalin Baunya Lebih Menusuk
Satu hal pertama untuk mengetahui apakah tahu yang akan kita beli itu berformalin atau tidak adalah dengan mengidentifikasi baunya. Secara alami tahu yang tak diawetkan akan mengeluarkan aroma khas dari kacang kedelai.
Sementara tahu yang diawetkan memakai formalin tidak mengeluarkan aroma alami seperti itu. Tahu berformalin cenderung mengeluarkan aroma obat-obatan yang begitu menusuk hidung. Itu merupakan indikasi bahwa tahu tersebut telah diliputi oleh pengawet mayat.
Warna tahu yang lebih menarik
Petunjuk berikutnya yang meyakinkan kita bahwa tahu itu berformalin atau tidak adalah dari warnanya. Jika tahu itu sudah berlapis formalin, warna tahu itu lebih bagus alias cerah.
Warna tahu itu cenderung sangat putih bersih bahkan mengkilat. Sementara tahu yang tidak dilapisi apapun lebih berwarna pucat dengan penampilan yang tidak melingkat.
Daripada itu kita harus jeli bilamana tahu yang ada di depan kita itu sehat ataukah berformalin.
Tekstur tahu formalin cenderung lebih banyak rongga di dalamnya
Dari teksturnya, tahu berformalin dengan tahu yang tidak diberi formalin juga beda sekali lho. Tahu yang sudah diberi formalin permukaan nya cenderung memiliki banyak rongga.
Bukan hanya itu, tahu berformalin saat ditekan tidak mudah hancur. Beda halnya dengan tahu bebas formalin yang bagian dalamnya cenderung lebih halus dan padat. Kalau diberi tekanan sedikit saja, maka tahu itu akan sangat cepat hancur.
Tapi tentu kita tak akan diberi kesempatan untuk mencoba memencet-mencet tahu yang dijual di pasar, bisa-bisa nanti anda malah dibentak oleh si penjual tahu.
Bisa dilihat juga dari ketahanannya
Jika anda sudah kepalang membeli tahu, coba sekarang cek ketahanan tahu tersebut. Tahu bebas formalin hanya akan tahan satu hari penuh jika disimpan di suhu ruang sementara jika disimpan di dalam kulkas, bisa tahan sampai satu minggu atau kurang.
Berbeda dengan tahu berformalin yang bisa tahan sampai tiga hari di suhu kamar. Dan jika disimpan di kulkas bisa bertahan sampai 15 hari penuh.
Jika dijatuhkan, tahu akan memantul
Kemudian yang terakhir yang harus diperhatikan jika anda sudah kepalang membeli tahu adalah mengeceknya. Pengecekan bisa dilakukan dari jarak beberapa meter dengan melihat ketahannnya. Jika tahu itu tahu normal, bebas formalin, saat dijatuhan ia akan langsung hancur seketika. Sementara yang sudah diberi pengawet mayat, sesaat setelah dijatuhkan, ia tidak akan mudah hancur. Tahu itu malah akan memantul ketika menyentuh lantai.
Baiklah sahabat itu tadi ciri-ciri tahu yang berformalin. Saya harap mulai sekarang kalian bisa lebih berhati-hati ketika membeli tahu. Identifikasi dulu baunya, warnanya, teksturnya baik dalam maupun bagian luarnya. Oke, semoga bermanfaat yah.
